Alun-alun
Salah satu ciri khas kota-kota di pulau Jawa adalah adanya alun-alun. Beberapa kota yang pernah saya kunjungi seperti kota Semarang dan Yogyakarta mempunyai alun-alun. Tidak terkecuali di kota Magelang.
Alun-alun sendiri adalah tanah lapang, seluas lapangan bola atau ukurannya bisa lebih. Kalau di Bukittinggi alun-alun ibaratnya lapangan Wirabraja (lapangan Kantin). Biasanya alun-alun terletak di pusat kota, di pusat keramaian.
Dari hasil yang saya amati, alun-alun merupakan sentral, tempat yang menjadi pusat kegiatan pemerintahan kota/kabupaten bersama masyarakat. Alun-alun bersifat multifungsi. Berbagai jenis kegiatan sosial dan kemasyarakatan terlaksana di tempat tersebut seperti pameran seni, festival band, acara tahun baru, upacara, acara ulang tahun kota, ulang tahun provinsi, dll. Karena lapangannya luas, tenda atau stan pameran dapat diatur sedemikian rupa agar pengunjung merasa nyaman.
Alun-alun di kota Magelang selalu punya cerita buat saya. Di sana kami banyak menghabiskan waktu diakhir pekan. Ya jalan-jalan, ya makan, ya belanja, atau sekedar duduk saja melepas penat.
Di sekeliling alun-alun terdapat trotoar yang ramah untuk pejalan kaki. Kadang juga dijadikan tempat sholat. Beberapa kali saya menunggui suami yang sedang sholat Jumat di Masjid Agung, jamaahnya selalu berlimpah hingga ke jalan utama, bahkan sampai trotoar alun-alun. Biasanya yang sholat disitu bapak-bapak polisi. Masjid Agung Magelang letaknya memang persis di seberang alun-alun. Pada hari-hari tertentu, ketika ada acara di lapangan, disekeliling alun-alun penuh dengan pedagang kaki lima.
Di alun-alun Magelang juga ada menara air PDAM. Setelah saya balik ke Payakumbuh barulah saya sadari jika bentuk dan arsitektur menara air itu sama dengan yang ada di Payakumbuh. Barangkali menara air yang ada di Indonesia bentuknya sama semua. Itu hipotesa saya. Untuk membuktikan itu saya perlu berkunjung ke banyak tempat di Indonesia. Kata-kata adalah doa. Semoga saya sekeluarga bisa jalan-jalan keliling Indonesia. Aamiin.
Pemerintah kota Magelang juga membuat stan khusus yang permanen untuk pedagang makanan. Beraneka jenis makanan, jajanan ada di situ. Yang saya senang, di sana ada yang jual sate Padang. Hehehe. Ajo Pariaman yang bisa diajak ngobrol bahasa Minang, selalu sigap menyajikan sate pesanan kami.
Semoga ada kesempatan untuk datang ke Magelang lagi.
0 Comments