Hai sahabat rajut, gimana nih keadaannya sekarang. Nggak terasa ya sudah hampir dua tahun kita mengalami masa pandemi. Semoga saja kita semua dapat bertahan sampai akhir, tetap dalam keadaan sehat, dan selalu dalam lindungan Allah, SWT. Dan semoga saja keadaan segera normal sehingga kita bisa beraktifitas seperti sedia kala. Aaamiiiin…
Oh iya, semenjak adanya pandemic covid-19 ini, kita semua diharuskan untuk menjaga protokol kesehatan, salah satunya adalah selalu memakai masker. Dan sesuai dengan perkembangan dari waktu ke waktu, terdapat banyak aksesoris yang digunakan sebagai pelengkap masker. Sebut saja konektor masker, dan sekarang ada strap mask.
Di awal-awal pandemi, banyak kawan-kawan perajut yang aku kenal membuat masker rajut. Tidak lama berselang, muncullah konektor rajut untuk memudahkan dalam memakai masker bagi yang berhijab. Sangat banyak jenis dan tutorial konektor masker yang ada di youtube maupun pinterest. Dan akupun ikutan, hehe. Inilah salah satunya yang aku buat, sangat simple sekali.
Selain konektor masker yang pakai kancing, ada juga konektor masker yang diikat. Bentuknya panjang seperti tali, panjang kira-kira 80-90 cm, dan diujungnya diberi rajutan bunga, atau motif lainnya supaya tali yang panjang tersebut tidak terlihat polos.
Pada awalnya konektor dari bahan rajut memang menjadi primadona. Setelah itu muncul konektor dari kain, dari mutiara, manik-manik, dan bahan lainnya. Dari segi warna dan model juga sangat beragam. Sampai akhirnya sekarang kita mengenal adanya strap mask.
Singkat cerita, aku kepincut pingin beli konektor masker sekaligus strap mask seperti punya teman. Sebagai konektor, bisa diatur panjang pendeknya sesuai lingkaran kepala. Jika kita ingin makan dan minum, konektor bisa dilonggarkan sebagai strap mask.
Mulailah perburuan itu dimulai. Sayangnya di beberapa toko yang aku kunjungi tidak ada strap mask/konektor masker yang seperti itu. Mungkin ada, tapi nggak mungkin rasanya mengunjungi semua tempat yang ada dikotaku.
Di marketplace sebenarnya barang seperti yang kuinginkan tersebut banyak, namun ongkirnya lebih mahal dari pada harga barangnya itu sendiri. Akhirnya emak-emak yang kepingin tetap irit ini mulai memutar otak.
Yang dibutuhkan adalah bahan-bahan saja, seperti peniti, pengait, kancing, dan pengatur panjang pendek. Karena barang-barangnya tidak ada di rumah, saya akhirnya memanfaatkan apa yang ada saja. Hasilnya sih mungkin kalah jauh, yang jelas fungsinya sama. :)
- Peniti/pengait aku ganti dengan konektor masker bawaan dari jatah pembagian masker Puskesmas.
Konektor ini sebenarnya bagus, membuat masker yang kita pakai menjadi erat. Tapi kadang-kadang membuat tali masker sering putus akhirnya membuat masker jadi terbuang sia-sia.
Ada dua sisi berbeda.
Sisi yang pertama bisa mengunci tali masker dengan baik, aku jadikan sebagai pengait tali masker.
Sedangkan sisi yang satunya tidak bisa mengunci tali masker. Aku akali dengan memberi setitik lem lilin agar tali masker yang dirajut tidak terlepas. Pemberian lem lilin dilakukan sedemikian rupa agar tidak merusak estetika.
- Tali strap mask dan pengatur panjang pendek dirajut dengan benang rajut.
Caranya cukup mudah, hanya menggabungkan dua buah pengait tadi dengan tusuk rantai sepanjang 40-45 cm, atau sesuai kebutuhan.
- Setelah itu bagian tengahnya kita simpul agar nanti pengatur panjang pendeknya tidak terlepas.
- Membuat pengatur panjang pendek.
Cara ini aku tiru dari youtube. Konektor yang telah jadi kita lipat dua, kemudian buat 4-5 sc dikedua sisi. Matikan benang.
- Konektor siap digunakan.
Saya juga mengubah konektor masker tali panjang punya anak-anak yang sudah ada, menjadi konektor jenis baru. Lumayan, apa yang ada jadinya tidak muazir.
- Caranya hampir sama. Tali rajutan dilipat dua dan dibuat simpul. Kemudian dibuat pengatur panjang pendek.
- Untuk pengaitnya saya pakai mutiara.
Sebenarnya lebih bagus menggunakan kancing batok kepala atau kancing hias, kemudian kita tambahkan lingkaran tusuk rantai, sehingga tali masker bisa dikaitkan dan tidak terlepas.
Namun dirumah yang ada hanya mutiara, jadinya mutiara tersebut yang aku jahitkan ditengah motif bunga. Mutiara tersebut membuat dua motif bunga menjadi dempet.
Bagaimana sahabat? Semoga suka ya dengan hasil dari hasil kreasi yang aku buat. Semoga juga menginspirasi kalian semua untuk selalu berpikir kreatif dan bisa memanfaatkan semua sumber daya yang ada. Kita bisa kok berkarya melalui keterbatasan. Bahkan keterbatasan bisa melahirkan banyak ide.
Selamat berkarya..!!!
0 Comments