Menyempatkan nulis sarapan kata saat sedang berdinas.

Ada yang sangat berjasa menemani setiap langkah, setiap perjalanan dan setiap perjuangan kami selama merantau di Magelang. Yaitu Shogun. Sebuah sepeda motor bekas dengan plat Temanggung dengan nomor AA 5937 NE.

Membeli sepeda motor bekas sudah menjadi rencana kami ketika masih berencana pindah dari kampung halaman. Untuk kemudahan transportasi dan penghematan. Ada niat untuk membawa Revo biru kami yang sudah ada, dikirim dengan kargo atau ekspedisi ke Magelang. Tapi setelah memperhitungkan biaya pengiriman dari Bukittinggi-Magelang bolak balik, kami memutuskan untuk membeli sepeda motor setelah sampai disana saja. Lebih hemat, efektif dan efisien.

Kami tiba di Magelang hari Selasa, hari Sabtunya kami telah punya sepeda motor. Seorang teman, namanya mas Didik, yang telah membantu kami. Sepeda motor tersebut kami beli dengan harga empat juta.

Pernah suatu sore kami menjajal sepeda motor baru ke kota, ditengah jalan malah mati daya. Bensinnya habis. Amper bensinnya yang tidak berfungsi.
Setelah itu kami membawa sepeda motor ke bengkel resmi Suzuki. Ternyata banyak yang harus diperbaiki. Ada kebocoran dalam pipa bensinnya, nggak tau nama masalahnya apa; sehingga menyebabkan motor jadi boros bensin.  Total semua perbaikan tujuh ratus ribuan, dan itupun masih ada yang belum beres. Tapi tak apalah, yang jelas motor terasa lebih baik dari sebelumnya.

Walaupun begitu, motor kami telah menjelajah seluruh negeri, mengantarkan kami berpetualang kesana-kemari. Kadangkala Shogun bermasalah saat mengoper gigi, tapi itu tidak menyurutkan semangat kami untuk tetap berkunjung ke kota Semarang, menikmati pemandangan alam pegunungan di Ketep, Kopeng dan Kaliurang, beberapa kali mengeksplorasi kota Yogyakarta sampai ke Parangtritis.

Alhamdulillah, Shogun tetap bisa kami banggakan. Untuk perjalanan bolak-balik Magelang-Purworejo saat suami program Pajale masih bisa diandalkan. Kemanapun kamu pergi, Shogun selalu menemani.

Sekarang Shogun entah berada di tangan siapa. Sewaktu hendak pulang ke kampung halaman saya pernah menawarkannya ke beberapa orang. Sempat pesimis. Tapi akhirnya ada jalan.

Baru beberapa jam mengiklankan di OLX, Shogun sudah antri pembeli. Akhirnya Shogun sang pahlawan kami lepas kepemilik baru. Semoga saja mendapat perawatan yang baik.