Masih cerita mengenai caraku berhemat . Salah satu cara yang aku lakukan adalah dengan menggunakan pembalut kain atau menstrual pad (menspad)
Apa itu menspad? Layaknya seperti pembalut wanita yang dijual dipasaran, tetapi bisa di cuci berulang-ulang sehingga menghemat pengeluaran dan meminimalkan sampah plastik.
Menspad ini sudah tersedia dalam berbagai merek, sesuai dengan rumah produksi. Harganya rata-rata hampir sama, 30 ribu sampai 50 ribu. Biasanya dijual dengan 3 jenis ukuran, untuk daily, night use, dan pantyliner. Untuk satu kali siklus menstruasi setidaknya kita butuh 8-10 menspad.
Menspad ini ada dua tipe, ada yang pakai kantong, ada yang tidak. Tujuan dari kantong ini adalah untuk mengeluarkan insertnya sehingga mencucinya jadi lebih bersih. Bentuk dari menspad pada umumnya sama ya, seperti pembalut tipe wings, ada kancingnya untuk merekatkannya pada celana dalam.
Keputusan untuk memakai menspad balik lagi kepada diri masing-masing. Dulu aku memang diajarkan untuk memakai handuk ketika pertama kali mentruasi, jadi memakai menspad bukanlah hal baru yang aku keluhkan, malah lebih praktis dibandingkan memakai handuk.
Tulisan dari Sustaination ini sangat bagus lho untuk disimak.
Apapun merek menspad yang kamu beli, pada prinsipnya perawatannya sama dengan clodi (cloth diaper).
- Cuci dulu 3x sebelum dipakai
- Cuci mengunakan sedikit sabun, jangan gunakan pewangi. Bisa menggunakan sabun lerak
- Usahakan menjemur menspad di bawah sinar matahari langsung agar bakteri/kuman mati.
- Lakukan stripping secara berkala. Merendam menspad dengan air panas, dan dibilas sampai tidak ada busa
- Ganti menspad setiap 4 jam, atau sesuai kondisi.
Aku menggunakan menspad merek Clubebe, saat itu belinya barengan dengan clodi buat anakku. Katanya sih, menspad dapat bertahan peformanya selama dua tahun, tapi aku sudah menggunakannya lebih kurang tujuh tahun sampai dengan sekarang. Dan sejauh ini, menspadnya masih oke. Dan beberapa bulan yang lalu aku membeli menspad merek Ningrat. Keduanya sama-sama non pocket, jadi lebih praktis
Aku sendiri masih belum 100 % full menggunakan menspad. Disaat lagi banyak-banyaknya, atau pergi kerja, atau beraktifitas diluar rumah, aku tetap menggunakan pembalut sekali pakai. Ketika volume darah mens sudah berkurang, barulah aku menggunakan menspad.
Apakah pembalut kain itu nyaman? Menurutku nyaman-nyaman aja sih.
Apakah menggunakan pembalut kain lebih ribet? Sama aja kok, sama-sama ribet sebenarnya, karena meskipun pakai pembalut sekali pakai, kita harus tetap mencucinya sebelum dibuang ke tong sampah.
Jadi gimana? Apakah tertarik menggunakan menspad? Atau ada yang sudah menggunakannya?? Share pengalamannmu di kolom coment ya..
Walaupun kecil dan tidak sempurna, sedikit apapun perubahan yang kita lakukan, akan tetap berdampak kepada diri sendiri dan lingkungan (RZ).
0 Comments