sumber: my liberation notes - Bing images
 

Kemarin akhirnya aku menyelesaikan series drama korea berjudul My Liberation Note. Series ini sudah lumayan lama sih, telah selesai beberapa bulan yang lalu. Review yang berseliweran di Instagram menyebutkan drama ini mencerminkan orang introvert banget. Sayangnya waktu itu aku tidak menikmati drama secara in going karena ada kesibukan lainnya. Barulah satu bulan belakangan mulai menonton series ini.

Well, untuk kesan pertama, drama ini ngak neko-neko, temanya ngak aneh-aneh, kehidupan masyarakat pada umumnya, bagaimana struggle nya kehidupan orang-orang yang tiap hari bolak balik bekerja dari desa ke kota dan jaraknya lumayan jauh. Dan menurut saya disitulah poin of view nya.

Diceritakan di drama ini 3 orang bersaudara yang sama-sama bekerja di kota Seoul dengan masalah mereka di tempat kerja masing-masing. Masalah dengan diri mereka dan masalah dengan rekan kerja. Mulai dari sang kakak yang sudah 40 tahun belum juga menemukan pasangan hidup,  adik nomor dua laki-laki yang berusaha untuk kenaikan jabatan tetapi berhadapan dengan rekan kerja yang toxic dan tidak fair, dan sang adik yang introvert yang menghadapi bos yang arogan, ditipu mantan pacar, masalah klub di tempat kerja.

Tentu saja di drama ini ada kisah romansanya, malah bikin baper. Beneran. Apalagi kisah cinta Yeom Gi Jong dengan duda beranak satu. Bikin gregetan.  Jadi penasaran kan?? Ayo segera tonton bagi yang belum. Drama ini dibintangi oleh Kim Jiwon, dkk. Intinya drama ini sangat menarik untuk ditonton karena ceritanya benar-benar related dengan kehidupan kita sehari-hari. Tentang kondisi pekerjaan, cerita pertemanan, kisah perjuangan orang tua,  dan problema hidup lainnya.

Ada beberapa pesan moral yang saya soroti disini sebagai sebuah rangkuman dan pembelajaran

  1. Manusia dilahirkan dengan karakter yang berbeda, manusia juga ditakdirkan dengan jalan hidup dan takdir yang berbeda
  2. Walaupun kita sudah berjuang mati-matian terhadap sesuatu, adakalanya ada sesuatu, ada kondisi tertentu yang menghalangi kita. Dan kita harus legowo.
  3. Yang paling penting adalah menemukan masalah yang terjadi pada diri kita. Walaupun kita belum bisa membebaskan dari masalah pada diri kita tersebut, tidak mengapa. Pelan-pelan, selangkah-selangkah. Setidaknya kita lebih arif dan lebih bisa mengambil sikap.
  4. Temukan hal-hal kecil yang membuatmu berbahagia setiap hari. Temukan hal-hal yang membuatmu bersyukur setiap hari. Walaupun bahagia untuk beberapa detik, misalnya melihat senyuman anak, melihat rembulan, dsb. Kalau di dramanya seperti itu sih, tapi intinya setiap hari harus ada yang kita  syukuri, dan rasa syukur itu adalah menjadi alasan kita untuk berbahagia, bukan hanya bahagia ketika mendapat sesuatu.
  5. Perlu bagi kita untuk menemukan teman dan lingkungan yang sefrekuensi, walaupun temannya segelintir, hanya satu atau dua orang, karena pada akhirnya kita tidak mungkin memaksakan diri pada lingkungan/teman yang tidak sesuai dengan nilai2 dan prinsip kita, keadaan kita. Karena jika terus dipaksakan, akan sangat melelahkan.
  6. Dimana-mana, di lingkungan kerja, akan ada orang baik, yang julid, yang toxic. Persipakan mental dengan baik
  7. Perjalanan hidup selalu memberikan kejutan. Selalu ungkapkan rasa sayang kepada keluarga, anak dan orang tua, sebelum semuanya terlambat.
  8. Hidup adalah perjuangan, setiap kita melalui rintangan kita masing-masing. Yang penting harus bersemangat.
  9. Berhati-hati saat berbicara di tempat umum, karena mungkin saja ada orang yang tersinggung. Tetap jaga sikap.
Ngomongin soal liberation note: Selalu menjadi diri sendiri, berani menolak dan ngak baperan.

Kalau kamu liberation note nya apa nih?

Semoga tulisan ulasan ini bermanfaat ya..