Salah satu tantangan terbesar dalam menggoreng ikan adalah letupan minyaknya, temasuk dalam menggoreng belut. Bahkan letupan minyak belut lebih banyak dan lebih berbahaya daripada menggoreng ikan lainnya. 

Menurut pengalaman saya, belut yang besar lebih menghasilkan banyak lendir daripada belut yang kecil. 

Di rumah, goreng belut menjadi salah satu menu favorit kami. Semenjak diberi tahu salah seorang rekan kerja tips ini, makin sering deh saya menyajikan masakan ini

Yuk disimak tips berikut:

1. Sebisa mungkin belut dicuci benar-benar bersih, termasuk lendirnya

2. Rendam belut dengan larutan cuka dan garam. Takaran cuka menyesuaikan jumlah belut. 
Ya, disini saya sering main perasaan aja. Kira-kira pas nya berapa. Jika terlalu sedikit, lendir yang rontok juga sedikit. Namun jika cuka terlalu banyak, rasa belut akan menjadi sedikit asam.
3. Setelah didiamkan beberapa saat, lendir pada belut mulai rontok. Bilas kembali belut satu persatu dibawah air mengalir, kemudian tiriskan.

4. Belut siap digoreng. Jangan lupa menggunakan api kecil-sedang agar belut menjadi garing. Dan yang terpenting, wajan penggorengan ditutup ya bun.

5. Selama menggoreng belut, minyak akan tetap meletup-letup. Kita memang tidak bisa menghilangkan letupan minyak sepenuhnya. Setelah suara letupan mulai berkurang, buka tutup wajan dan segera balik belutnya. Tunggu beberapa saat, wajan/kuali boleh ditutup kembali atau tidak.

6. Setelah matang, belut diangkat, siap disajikan. Boleh ditambahkan dengan pelengkap lainnya, seperti goreng tahu atau terung. Dan jangan lupa pakai sambalado. 

7. Masakan siap dinikmati. 


Halangan dan kendala bukan alasan bagi kita untuk berhenti, bahkan sebelum bencoba.
Selamat mencoba ya.. 


Membuat sambalado