Pernah nggak sih merasa kalau gaji yang kita terima tanpa sadar sudah habis begitu saja, tidak tau rimbanya kemana.
Padahal rasanya aku udah hemat’, ‘rasanya bulan ini nggak ada beli yang aneh-aneh’, ‘aku kan jarang nongkrong diluar’, ……
Sederet pertanyaan dan argumen pasti muncul ketika melihat saldo di ATM atau cash di dompet sudah semakin menipis. Ujung-ujungnya bikin kita galau dan banyak pikiran.
Nah, masalahnya kita nggak pernah tau uang kita habis kemana kalau kita tidak pernah membuat track record perjalan uang kita seperti apa. Ini terkesan klise sih, tapi kebanyakan financial planner dan ahli keuangan pasti akan menyarankan satu hal yang sama, tindakan yang sangat mendasar dalam perencanaan keuangan atau memperbaiki sistem keuangan kita.
‘Kok ribet amat sih? Kayak perusahaan aja’
Ya iya lah, baik sebagai individu, rumah tangga, apalagi sebuah usaha, CV, PT, industri rumah tangga, perusahaan besar, wajib memiliki pencatatan keuangan yang baik. Nggak hanya itu, kita pribadi jika mempunyai usaha sampingan, contoh reseller atau dropshipper, atau membuka warung, wajib melakukan pengaturan keuangan yang terpisah dengan kebutuhan pribadi/rumah tangga.
Maka dari itu, yuk kita mulai sekarang melakukan pencatatan harian pengeluaran kita, agar kita dapat melihat seperti apa sih kondisi keuangan kita, apakah sudah sehat, kurang sehat atau tidak sehat sama sekali. Pastinya, dengan pencatatan keuangan harian kita dapat melihat hal-hal mana saya yang tidak baik, yang harus dikurangi, atau yang porsinya harus ditambah. Yuk, pelan-pelan, kita pasti kita bisa.
Tidak ada hal yang baku dalam
format mencatat pengeluaran harian, yang penting sekecil apaun uang yang keluar
dari kantong kita harus masuk catatan, baik itu ongkos parkir, sumbangan toilet
umum, uang jajan anak.
Disini saya punya contoh lembar pencatatan yang saya lakukan hampir dua tahun ini. Kalian boleh membuat sendiri lembar pencatatan yang sesuai dengan kondisi kalian masing-masing. Kalian boleh catat di buku atau catat di computer, terserah senyamannya aja. Kalau aku pribadi memang memiliki buku khusus, jadi bisa dicatat kapan saja.
Bulan:
Pemasukan
(tarik di ATM) |
Pengeluaran
Rutin (jumlahnya tetap) |
Bensin |
Konsumsi |
Belanja
lainnya (sandang, kebutuhan RT, hobi, dll) |
Kuota/ pulsa |
Infak/
sosial |
1/8:………. 10/8:…………….. |
· Listrik · PDAM · SPP anak 1 · SPP anak 2 · Beras · Gas · Sosial kantor |
21/8:…………. |
|
|
|
|
Dengan melakukan pencatatan keuangan harian, kita bisa:
- Melihat seperti apa kondisi keuangan kita pada saat ini. Apakah sudah seimbang antara pemasukan atau pengeluaran.
- Mengintervensi dan memperbaiki arus kas yang bermasalah. Dengan adanya catatan keuangan ini membantu kita untuk membuat rencana aksi yang akan kita terapkan bulan berikutnya, agar jika ada kondisi yang tidak baik pada bulan ini, tidak terjadi lagi dibulan depan. Jangan lupa bulan depannya juga harus dievaluasi lagi.
- Membantu kita merencanakan langkah-langkah yang akan kita ambil kedepannya, seperti cara menambah sumber pemasukan, cara menambah porsi tabungan/investasi, atau mempercepat melunasi hutang.
- Hidup berkesadaran, lebih menghargai uang dan memiliki rasa tanggung jawa ketika membelanjakan uang
- Melatih perilaku disiplin dan rajinJ, karena catatan pengeluaran harian harus dilakukan setiap hari agar tidak lupa.
- Membantu kita untuk bersyukur dengan melihat berapa uang yang telah kita dapatkan, melihat apa saja yang kita miliki, apa saja hal bermanfaat yang telah mampu beli.
- Untuk jangka panjang bisa memberikan rasa puas dan menghindari stres/pikiran karena masalah keuangan sudah terkontrol dengan baik.
0 Comments